Madiun-Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Jawa Timur menggelar Leadership Basic Training (L-BATRA) di kota madiun pada tanggal 27 desember 2013 – 3 januari 2014. L-Batra kali ini diikuti 41 orang pelajar datang dari 13 daerah se Jawa Timur, dipandu 10 orang instruktur serta dilayani oleh 15 orang panitia. Mengambil tempat di Madrasah Ibtida’iyah Islamiyah Rejomulyo, Kota Madiun. Rejomulyo merupakan basis kekuatan PII sejak tahun 1960-an hingga terakhir tahun 1992. Dan kemudian membekukan diri akibat gejolak azas tunggal.
Di usia kedua tahun setelah lama vakum, Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kota Madiun berkesempatan menjadi tuan rumah L-BATRA. Acara Pembukaan BATRA Kota Madiun 2013 dilaksanakan pada hari Sabtu (28/12) pukul 13.00 WIB. Selain para peserta, panitia, dan pengurs wilayah, dalam acara pembukaan BATRA ini juga dihadiri oleh Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Kota Madiun yang masih berdomisili di madiun serta KB PII kota madiun yang sekarang berdomisili di luar madiun seperti dari Jakarta, lampung, dll.
BATRA kali ini mengambil tema “optimalisasi potensi pelajar, sebagai upaya mempersiapkan generasi bangsa yang muslim, cendikia dan pemimpin yang mampu menjadi pemersatu umat”.
Ketua Umum PW PII Jawa Timur, Adita Taufik Widianto, Dalam sambutannya mengatakan bahwa semua pelajar mempunyai potensi yang besar, dan potensi itu perlu dioptimalkan agar menjadi prestasi.
Leadership Basic Training Kota Madiun tahun 2013 di buka secara resmi oleh ketua perhimpunan KB PII Kota Madiun, Kunto setyono. Dalam sambutannya, Beliau mengatakan bahwa Basic Training ini merupakan momentum yang sangat baik guna menyatukan seluruh kekuatan ummat islam mulai dari pelajar hingga para alumni PII yang sekarang banyak menjadi pemimpin besar di Indonesia untuk mewujudkan Negara Indonesia ini menjadi lebih baik,
Dalam acara pembukaan Basic Training ini, turut hadir pemimpin redaksi suara Islam, HM. Aru Syeif Assadullah, beliau merupakan Alumni PII kota madiun Di era 60-an. Dalam kesempatan ini Beliau membagikan sejumlah Koran Suara Islam kepada para peserta yang hadir. Setelah acara pembukaan Kanda HM. Aru Syeif Assadullah, berdialog dengan PW PII Jawa Timur, PD PII Kota Madiun serta beberapa orang dari Keluarga Besar (KB) PII Kota Madiun dan Koordinator KB PII wilayah Eks Karesidenan Madiun.
“Kader PII harus membuang jauh mental Inlander”, pesan Kanda HM. Aru Syeif Assadullah dalam dialog tersebut. Inlander merupakan sebutan bagi rakyat Indonesia asli sebagai kaum pribumi yang dibatasi hak-haknya pada masa pemerintahan colonial belanda.
Reporter: M Tanfidzul Khoiri
Di usia kedua tahun setelah lama vakum, Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kota Madiun berkesempatan menjadi tuan rumah L-BATRA. Acara Pembukaan BATRA Kota Madiun 2013 dilaksanakan pada hari Sabtu (28/12) pukul 13.00 WIB. Selain para peserta, panitia, dan pengurs wilayah, dalam acara pembukaan BATRA ini juga dihadiri oleh Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Kota Madiun yang masih berdomisili di madiun serta KB PII kota madiun yang sekarang berdomisili di luar madiun seperti dari Jakarta, lampung, dll.
BATRA kali ini mengambil tema “optimalisasi potensi pelajar, sebagai upaya mempersiapkan generasi bangsa yang muslim, cendikia dan pemimpin yang mampu menjadi pemersatu umat”.
Ketua Umum PW PII Jawa Timur, Adita Taufik Widianto, Dalam sambutannya mengatakan bahwa semua pelajar mempunyai potensi yang besar, dan potensi itu perlu dioptimalkan agar menjadi prestasi.
Leadership Basic Training Kota Madiun tahun 2013 di buka secara resmi oleh ketua perhimpunan KB PII Kota Madiun, Kunto setyono. Dalam sambutannya, Beliau mengatakan bahwa Basic Training ini merupakan momentum yang sangat baik guna menyatukan seluruh kekuatan ummat islam mulai dari pelajar hingga para alumni PII yang sekarang banyak menjadi pemimpin besar di Indonesia untuk mewujudkan Negara Indonesia ini menjadi lebih baik,
Dalam acara pembukaan Basic Training ini, turut hadir pemimpin redaksi suara Islam, HM. Aru Syeif Assadullah, beliau merupakan Alumni PII kota madiun Di era 60-an. Dalam kesempatan ini Beliau membagikan sejumlah Koran Suara Islam kepada para peserta yang hadir. Setelah acara pembukaan Kanda HM. Aru Syeif Assadullah, berdialog dengan PW PII Jawa Timur, PD PII Kota Madiun serta beberapa orang dari Keluarga Besar (KB) PII Kota Madiun dan Koordinator KB PII wilayah Eks Karesidenan Madiun.
“Kader PII harus membuang jauh mental Inlander”, pesan Kanda HM. Aru Syeif Assadullah dalam dialog tersebut. Inlander merupakan sebutan bagi rakyat Indonesia asli sebagai kaum pribumi yang dibatasi hak-haknya pada masa pemerintahan colonial belanda.
Reporter: M Tanfidzul Khoiri
Foto - Foto Lainnya > KLIK